Selasa, 16 Desember 2014

Taste Life Twice

Some books just swallow up you up, heart and soul..
Saya (mungkin) seorang stalker sejati. Saya, diam-diam, gigih mencari tahu hal-hal yang saya sukai. Dalam hal ini, saya sedang meng-stalk seorang author yang saya favoritkan. Bermula dari twitter, berlanjut ke blog, kemudian ke twitter-nya lagi. Windry Ramadhina, namanya. Pernah saya sebut, bukan? Ya, saya cukup tergila-gila pada penulis satu ini. Sampai suatu hari, saya melihat retweet mbak Windry dari twitter akun lain. @TasteTwice. Saya langsung berpikir kalau akun ini milik sebuah online bookshop atau akun yang biasa mempromosikan novel. Mengapa tidak? Memang retweet-nya bernada manis, seperti quote novel, dan saya suka hal-hal seperti itu. Hal-hal manis; hangat. Ternyata saya salah. Asumsi memang menyesatkan, he he. Yap, ini akun twitter milik sebuah blog berjudul Taste Life Twice.


Saya orang yang susah dipikat--menurut saya. Tidak banyak hal yang membuat saya puas. Namun, hal-hal yang berhubungan dengan mbak Windry lain. Saya baru kali ini menemukan orang yang memiliki selera yang sama dengan saya, yaitu mbak Windry. Saya sangat menyukai novelnya, dan dari blog-nya, saya bisa paham kalau selera mbak Windry (tidak bermaksud sok tahu). Dan berdasarkan hal itu, saya yakin blog ini juga bisa memberikan esensi lain. Benar saja, saya langsung menjelajahi blog ini.

Saya jatuh cinta pada tampilan pertama. Yap, selera pembuat blog ini benar-benar senada dengan saya. Tampilan yang simpel, didominasi warna putih dengan sedikit sentuhan warna merah muda dan biru muda. Belakangan, tampilan ini diberikan sentuhan salju-salju mungil. Manis. Satu poin plus.

Saya pun mulai menjelajahi beranda. Buku dan buku. Tentu saja! Ini blog yang akan membuat saya betah! Saya tidak akan bosan jika disodorkan ulasan mengenai buku. Mana saya langsung melihat ulasan mengenai buku Prisca Primasari berjudul French Pink. Oh, apakah saya sudah memberitahu kalau saya membeli French Pink dikarenakan ulasan di sini? He he. Yap, buku itu tidak mengecewakan; magis seperti yang diulas di Taste Life Twice.

Lanjut, saya langsung membedah blog ini! Ha ha! Menu bar saya buka satu per satu di tiap tab, yang saya dahulukan baca adalah bagian About. Tahulah saya kalau blog ini ternyata punya dua pengurus. Ayu dan Windry. Olala, mereka dulu ternyata memakai nama pena fortherose dan miss worm--sepertinya saya tahu komunitas mana yang dimaksud :). Saya makin jatuh cinta dengan blog ini setelah tahu sejarahnya. 

Taste Life Twice adalah tempat penampungan saat kami ingin mencurahkan kesukaan kami terhadap dunia yang melibatkan buku di dalamnya. Blog ini berisi tentang buku dan hal-hal di sekitarnya; tentang orang-orang di dalamnya, tentang tempat-tempat, tentang 'apa' dan 'bagaimana'.
- Taste Life Twice


Selanjutnya, bagian Books. Saya tidak menyangka, ternyata selain novel, ada pula bahasan mengenai buku anak, ilustrator, puisi bahkan komik. Ada satu yang benar-benar menarik perhatian saya di menu bar ini. Tentang Haruki Murakami. Di Lelaki yang Tidak Memiliki Warna dan Luka Masa Lalu, saya merasa harus membaca buku-buku Haruki Murakami. Ya, harus. Post ini membuat saya googling-googling tentang Murakami dan buku-bukunya, membuka mata saya bahwa ada penulis yang berpotensi masuk jajaran penulis favorit saya. Apakah ulasan ini akan mengulang kesuksesan French Pink? Saya harap begitu :D

Well, in Love, I found this. Membuat saya jadi ingin membuat scrapbook sendiri. Blog ini memang punya caranya tersendiri untuk menyihir saya. Juga membuat saya ingin cepat-cepat menginjakkan kaki ke Gramedia. Ada pula ulasan dari Prisca mengenai Jiyugaoka, distrik yang menjadi latar di French Pink. And Finding Illustrators, kalau-kalau kalian ingin melihat karya ilustrator yang keren :). Oh ya, di post itu juga ada menyebut sebuah komunitas ilustrator; Komunitas Kelir. Katanya akan dibahas lain waktu, looking forward to it.

In Life, banyak bahasan mengenai giveaway yang sangat menggiurkan. Apalagi notes-notes itu, menyesal saya jadinya tidak on beberapa hari kemarin. Ada pula bahasan mengenai Indonesia International Book Fair dan Ubud Writers and Readers Festival 2014. Yang paling menarik perhatian saya adalah dua posting-an terbawah. Dear You, Who Lost in Word dan Hello, Book Nerds! :), keduanya merupakan ulasan dari pengurus blog mengenai blog mereka sendiri.

Di Places, saya dikenalkan dengan Book Depository. Di People, saya 'diajak' mengobrol dengan Christian Simamora dan Twigora-nya; Gina dan dunia ilustratornya. Dan saya tidak sabar 'diajak' mengobrol dengan kenalan mereka yang lain.

And the last, How. Oh my, I like this menu. Sederhana saja, banyak posting-an yang berhubungan dengan dunia tulis-menulis di menu bar ini. Dan yang pasti, posting ini seperti stimulan bagi saya untuk terus menulis. Tidak percaya? Kunjungi saja: Ideas, Where Art Thou?, Conflict in Fiction dan I Yam What I Yam. Ada pula bahasan D.I.Y alias Do It Yourself mengenai kertas yang 'dibuang sayang' bisa didaur menjadi recycled notepad.

Ada hal lain yang saya suka dari blog ini, selalu ada inisial huruf A, W atau A + W di akhir posting-an. Ha ha, saya senang hal-hal semacam itu. Misterius yang manis (?). Kalian bisa mengunjungi Taste Life Twice di tastelifetwice.net. Pokoknya, blog ini sudah jadi blog yang wajib dikunjungi!

Menutup post kali ini, saya mau mengutip quote dari Taste Life Twice.
Because, as people say, books are the magic way to taste our life more than once.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar